• Sempat Maintenance, Server Pusat Data IDC Segera Pulih Malam Ini

    Sempat beredar kabar pusat data Internet Data Center (IDC) Indonesia di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan meledak dan terbakar.

     

    Faktanya, IDC ternyata tengah melakukan maintenance pekerjaan kelistrikan bersama dengan PLN.

     

    Hal tersebut, disampaikan langsung oleh CEO IDC Indonesia, Sri Handayani Rangkuti.

     

    Ia berkata, IDC pada Sabtu (7/10/2018) memang melakukan pekerjaan kelistrikan dengan PLN untuk memelihara server ISP (Internet Service Provider) pelanggan mereka.

     

    "Bukan kebakaran, ada pekerjaan kelistrikan besar dari PLN, karena data center listriknya itu enggak kecil, bisa sampai Megawatt," ujar wanita yang karib disapa Aie ini kepada Tekno Liputan6.com via telepon.

     

    Aie juga mengungkap maintenance yang dilangsungkan sejak Sabtu pagi, pukul 9.00 WIB di Gardu PLN.

     

    Namun pada pukul 14.00 WIB, maintenance menyebabkan listrik mati. Akibatnya, unit genset yang dipakai pun tidak bisa bekerja dengan maksimal, sehingga server tidak bisa menyala.

     

    "Ini bukan overload, tetapi kendala teknis. Kita sudah kerjasama dengan PLN untuk berencana menyiapkan genset, tetapi ya namanya kendala teknis, genset-nya mati," tambahnya.

     

    Dampaknya, sebagian besar server ISP pelanggan IDC pun lumpuh. Aie--atas nama IDC--pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang tengah berlangsung.

     

    Ia mengklaim, kalau pada malam ini server akan segera pulih mengingat pekerjaan kelistrikan sudah rampung sejak pukul 18.00 WIB. 

     

    "Sebetulnya menjelang maghrib, asupan listrik sudah masuk. Jadi tinggal kita perbaiki genset-nya malam ini, genset-nya dikerjakan karena kita ada dua tim," tutup Aie.

     

    Sekadar informasi, server ISP yang lumpuh akibat maintenance pekerjaan listrik dari IDC dan PLN mengakibatkan sejumlah situs--termasuk media online--mati pada hari ini. Memang, beberapa server pelanggan yang ada di IDC berasal dari indusri TI, media, serta telekomunikasi.

     

    Ada dua hosting server yang dijalankan, pertama adalah hosting IIX Unlimited, yang mana adalah singkatan dari Indonesia Internet eXchange. Hosting tersebut dijalankan oleh APJII. Lalu, ada Open IXP (Open Internet eXchange Point), yang dijalankan oleh IDC.

     

    Terlepas dari kabar server IDC yang terganggu, Google belum lama ini dilaporkan akan menambah data center (pusat data) baru di Singapura, seiring semakin bertambahnya pengguna internet di kawasan Asia Tenggara.

     

    Ini merupakan data center ketiga Google di negara tersebut, setelah yang kedua ditambahkan tiga tahun lalu.

     

    Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (2/8/2018), pengguna internet di kawasan Asia Tenggara saat ini diperkirakan telah melebihi 330 juta dari total lebih dari 650 juta populasi.

     

    Masuk akal jika Google menambah data center baru, mengingat masih besarnya peluang pertumbuhan pengguna internet di kawasan Asia Tenggara.

     

    Data center lokal tidak hanya dapat "menangani" wilayah di dekatnya. Karena itu, pusat data di Asia Tenggara pun bisa menampung trafik Amerika Serikat (AS).

     

    Namun, penambahan lebih banyak kapasitas lokal dapat membantu berbagai layanan Google dan perusahaan-perusahaan lain yang menjalankan bisnis menggunakan layanan cloud Google, serta pengguna internet di kawasan tersebut.

    Artikel terkait: suara kacer betina di hutan - download suara kacer betina pemikat

    Selain di Singapura, raksasa mesin pencari tersebut juga memiliki sebuah data center di Taiwan. Perusahaan dulu juga berencana menambah data center di Hong Kong, tapi terpaksa dibatalkan.

     

    Adapun Google membuka data center pertamanya di Singapura pada 2011. Kemudian data center kedua ditambahkan pada tiga tahun lalu.


  • Commentaires

    Aucun commentaire pour le moment

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Ajouter un commentaire

    Nom / Pseudo :

    E-mail (facultatif) :

    Site Web (facultatif) :

    Commentaire :